SISTEM PEMERINTAHAN PADA MASA ORDE BARU
Di masa orde lama, komunisme
dan gagasan yang bertolak belakang dengan Pancasila sempat meluas. Hal ini
membuat Soeharto di masa jabatannya melakukan indoktrinasi Pancasila. Beberapa
metode indoktrinasi yang dilakukannya yaitu:
1. Menerapkan
pengajaran P4 (Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) di
sekolah
2. Soeharto
mengizinkan masyarakat membentuk organisasi dengan syarat menggunakan asas
pancasila
3. Melarang
kritikan yang menjatuhkan pemerintah dengan alasan stabilitas negara.
Sistem pemerintahan pada masa orde baru adalah
presidensial dengan bentuk pemerintahan Republik dan UUD 1945 sebagai dasar
konstitusi yang berlaku. Dalam periode masa orde baru, terjadi banyak
perubahan-perubahan politik dan ekonomi.
Ekonomi Indonesia berkembang
pesat walaupun dibarengi dengan praktik korupsi yang merajalela. Lewat beberapa
kebijakannya, politik dan ekonomi negara juga semakin kuat. Namun kondisi ini
menurun ketika di tahun 1997 saat terjadi krisis moneter.
Krisis inilah yang membuat pemerintah kehilangan kepercayaan rakyat sehingga Soeharto sebagai presiden mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 yang mengakhiri kekuasaan Orde Baru.
Orde baru adalah istilah yang digunakan untuk menyebut masa pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Orde baru lahir sebagai akibat dari krisis politik dan ekonomi yang melanda Indonesia pada masa orde lama di bawah Presiden Soekarno. Orde baru memiliki visi untuk menerapkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, orde baru mengeluarkan berbagai kebijakan umum yang dapat dibagi menjadi tiga bidang, yaitu politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Kebijakan Politik
Kebijakan politik orde baru bertujuan untuk menciptakan stabilitas
dan keamanan nasional, serta menghapus pengaruh komunisme yang dianggap sebagai
ancaman utama bagi negara. Beberapa kebijakan politik yang dikeluarkan oleh
orde baru antara lain adalah:
· Membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan
organisasi-organisasi pendukungnya, serta melakukan pembersihan terhadap
anggota dan simpatisan PKI yang dituduh terlibat dalam peristiwa G30S/PKI. Pembersihan
ini berakibat pada pembunuhan massal yang menewaskan ratusan ribu orang.
· Menyelenggarakan pemilu dalam batas waktu yang sudah ditetapkan yaitu pada tanggal 5 Juli 1968. Pemilu ini diikuti oleh sepuluh partai politik, namun hanya tiga partai yang mendapat kursi di parlemen, yaitu Golkar, PNI, dan NU. Pemilu ini juga dianggap tidak demokratis karena adanya manipulasi dan intimidasi terhadap pemilih.
· Melakukan politik luar negeri bebas aktif untuk kepentingan
nasional. Orde baru berusaha menjalin hubungan baik dengan negara-negara
Barat maupun Timur, serta mengambil peran aktif dalam organisasi-organisasi
internasional seperti ASEAN, OKI, Gerakan Non-Blok, dan PBB.
· Melanjutkan perjuangan anti penjajahan dan kolonialisme dalam segala bentuk. Orde baru mendukung perjuangan rakyat Vietnam, Kamboja, Laos, Palestina, Afrika Selatan, dan lain-lain yang menghadapi penjajahan atau apartheid. Orde baru juga melakukan integrasi terhadap Papua Barat melalui Pepera tahun 1969 yang kontroversial.
Kebijakan Ekonomi
Kebijakan ekonomi orde baru bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, mengatasi inflasi, mengurangi kemiskinan, serta membuka
peluang investasi asing. Beberapa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh orde
baru antara lain adalah:
· Membentuk Tim Ekonomi Muda (TEM) yang terdiri dari para ahli
ekonomi lulusan Amerika Serikat. TEM berperan dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan ekonomi makro dan mikro yang berorientasi pada pasar bebas
dan liberalisasi perdagangan.
· Menerapkan program stabilisasi moneter dengan bantuan Dana Moneter
Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Program ini meliputi devaluasi mata uang
rupiah, pengurangan subsidi pemerintah, peningkatan pajak, pengendalian
anggaran belanja negara, serta penyesuaian harga-harga barang-barang pokok.
· Melaksanakan program pembangunan lima tahun (Repelita) yang
dimulai sejak tahun 1969. Program ini mencakup berbagai sektor seperti
pertanian, industri, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan
lain-lain. Program ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata
sebesar 7 persen per tahun.
· Mendorong investasi asing dengan memberikan berbagai insentif dan
kemudahan. Orde baru juga membentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengurus perizinan dan pengawasan
investasi asing. Investasi asing berkontribusi dalam meningkatkan ekspor,
devisa, dan lapangan kerja.
Kebijakan Sosial
Budaya
Kebijakan sosial budaya orde baru bertujuan untuk menciptakan
kesatuan dan persatuan bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup rakyat. Beberapa kebijakan sosial budaya yang dikeluarkan oleh orde baru
antara lain adalah:
· Menetapkan Pancasila sebagai ideologi dan asas tunggal bagi
seluruh organisasi kemasyarakatan dan partai politik. Orde baru juga mengadakan
berbagai program untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
rakyat, seperti P4, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Wajib Belajar 9 Tahun,
dan lain-lain.
· Membangun Transmigrasi sebagai program untuk meratakan penduduk
dan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Orde baru mengirim jutaan
penduduk dari pulau-pulau padat penduduk seperti Jawa, Bali, dan Madura ke
pulau-pulau yang kurang berkembang seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua.
· Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan sistem
pelayanan kesehatan yang terpadu dan terjangkau. Orde baru juga melaksanakan
program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
· Mengembangkan pendidikan nasional dengan menetapkan kurikulum nasional yang berbasis pada Pancasila dan UUD 1945. Orde baru juga meningkatkan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang, serta memberikan beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi.
Alasan Soeharto Dapat
Memimpin Selama 32 Tahun Terpilihnya Soeharto sebagai Presiden Indonesia selama
7 periode tentu bukanlah tanpa suatu alasan. Berikut beberapa alasan Soharto
bisa berkuasa selama 32 tahun: Soeharto merupakan pemimpin yang mampu menjaga
ketertiban dan menggiring Indonesia ke tingkat yang membanggakan Menjamin
situasi yang stabil selama 32 tahun Terdapat sebuah pembangunan yang sangat
masif di daerah Pulau Jawa karena dijadikan tempat suara Seluruh pegawai negeri
diwajibkan untuk melakukan pemilihan terhadap Partai Golongan Karya Seluruh
organisasi yang dimana bersifat agama memiliki potensi untuk menyerang
pemerintah akan dibatasi, seperti Partai Persatuan Pembangunan Melakukan
pengoreksian terhadap cara pemerintah yang dilakukan pada masa sebelumnya
Menciptakan musuh besar, seperti Partai Komunis Indonesia Selain itu, banyak
orang juga menganggap bahwa sistem kepemerintahan Soeharto menjaga ekstremisme
beragama. Hal tersebut dapat terjadi karena penyebaran intel, baik dari Kodim
maupun Kepolisian yang merata sehingga dapat mendeteksi secara dini potensi
konflik yang akan terjadi.
Untuk lebih jelasnya
silahkan perhatikan video pada link yang tertera dibawah ini !
https://youtu.be/uCxU6Zwyzu0?si=VwvQc-twrvaH0_G2
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1.
Pergantian
kekuasaan pemerintahan dari orde lama ke orde baru secara legal formal ditandai
dengan ….
a.
Sidang
istimewa MPRS
b.
Pembubaran
PKI beserta ormas- ormasnya
c.
Supersemar
d.
Pembentukan
Kabinet Ampera
e.
Pelantikan
Soeharto sebagai pejabat presiden RI
2. Presiden
Soeharto berusaha menegakkan pemerintahan orde baru dengan kekuasaan penuh.
Tujuan pemerintah orde baru adalah ….
a.
Menyejaterakan
rakyat
b.
Menghancurkan
pemerintahan orde lama
c.
Menegakkan
keamanan
d.
Menegakkan
keadilan
e.
Menjalankan
Pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen
3. Kebijakan
pembangunan pemerintahan orde baru dibawah pimpinan Soeharto disusun
berdasarkan ….
a.
Pelita
b.
Repelita
c.
Propenas
d.
Pembangunan
nasional
e.
Stabilitas
ekonomi
4.
Pada
1 januari 1974 terjadi peristiwa yang kemudian disebut sebagai Peristiwa
Malari. Peristiwa ini terjadi karena dilatarbelakangi oleh ….
a.
Dominasi
warga keturunan Tionghoa
b.
Ketidaksenangan
terhadap gejala dominasi ekonomi Jepang
c.
Pemberlakuan
Dwifungsi ABRI
d.
Penyederhanaan
partai politik
e.
Pemberlakuan
azas tunggal Pancasila
5. Dwifungsi
ABRI sesungguhnya bermakna peran dan tanggungjawab ABRI untuk menciptakan
stabilitas di bidang, yakni ….
a.
Hankam
dan politik
b.
Hankam
dan HAM
c.
Hankam
dan Hukum
d . Hankam dan pemerataa
e. Hankam dan sosial
Comments
Post a Comment